Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Ayam Bloiler Yang Kerdil
Ilustrasi ayam kerdil |
Apa yang akan kita lakukan kalau ayam bloiler yang anda pelihara ketika ini mengalami pertumbuhan yang lambat ?
Ayam kerdil atau biasa dikenal sebagai Sindroma kekerdilan cukup banyak di keluhkan dan menciptakan galau para kalangan peternak akhir ketidak seragaman ukuran ayam yang di peliharanya. Menurut kami pada ketika doc tiba kondisinya terlihat seragam, tetapi sehabis ayam mulai menginjak usia di atas 14 hari, gres terlihat adanya ayam yang terlambat pertumbuhannya.
Kebanyakan para peternak berpendapat bahwa penyebab yang mengakibatkan ayamnya tidak seragam ibarat sebab doc, multistrain dalam satu kandang, kurang peralatan makan dan minum, kepadatan ayam dalam sangkar dan penyakit coccidiosis, kami sudah sanggup mengatasinya di lapangan. Tetapi untuk sindroma kekerdilan atau runting and stunting syndrome, para peternak masih meraba-raba penyebabnya, sebab insiden di lapangan kadang ada dan kadang tidak ada atau hilang dengan sendirinya. Sindroma Kekerdilan pada Broiler mempunyai aneka macam ragam nama lain ibarat : malabsorption syndrome, runting syndrome, reovirus malabsorption, pale bird syndrome, helicopter disease, brittle, bone Disease
Syndrom kekerdilan di definisikan sebagai : Sekelompok ayam (umumnya terjadi 5-40% populasi ) yang mengalami laju pertumbuhan yang kurang pada kisaran usia 4-14 hari. Dimana sehabis pada awalnya pertumbuhan tertekan, kemudian kembali normal, tetapi tetap lebih kecil dari yang normal.
Penyebab Sindroma KekerdilanAda beberapa faktor yang menjadi penyebabnya yaitu : Penyebab berasal dari penyebab berasal dari penetasan atau hatchery, penyebab berasal dari administrasi produksi, penyebab berasal dari pakan atau nutrisi, dan Penyebab berasal dari Lingkungan.
1. Penyebab berasal dari Pembibitan.
Beberapa hal yang berasal dari Pembibitan yang sanggup mengakibatkan doc yang dihasilkan mengalami sindroma kekerdilan antara lain :
- Telur tetas kecil (telur tetas yang berasal dari usia induk yang masih terlalu muda
- Maternal antibodi Reo-virus yang diturunkanrendah, padahal DOC perlu Maternal Antibodiyang tinggi
- Akan lebih parah apabila induknya positif Salmonella enteritidis
- Walaupun demikian kekerdilan bukan merupakan penyakit yang diturunkan
2. Penyebab berasal dari Penetasan / Hatchery.
Beberapa hal yang berasal dari Penetasan / Hatchery yang sanggup mengakibatkan doc yang dihasilkan mengalami sindroma kekerdilan antara lain :
- Waktu penyimpanan telur tetas yang terlalu lama
- Tidak dilakukannya grading telur tetas yang akan dimasukkan ke mesin tetas
- Bercampurnya telur tetas yang berasal dari usia induk yang sangat jauh berbeda
- Terlalu usang proses penanganan di ruang seleksi sehingga doc mengalami stress
- Kurang representatifnya alat angkut doc (chick van) dari Hatchery ke Peternak / sangkar pemeliharaan.
3. Penyebab berasal dari Manajemen
ProduksiManajemen Produksi juga sanggup menjadi penyebab terjadinya sindroma kekerdilan ibarat : Biosecurity yang jelek Farm terdiri dari beberapa usia (multi ages) Kurang baiknya kualitas doc yang dipelihara Penanganan doc yang kurang baik terutama waktu periode brooding Cara pemberian, kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan tidak benar.
4. Penyebab berasal dari Pakan / Nutrisi
Kandungan yang terdapat pada pakan kalau kurang atau berlebihan kadang menimbulkan pertumbuhan yang kurang baik bagi ayam yang dipelihara contohnya :
- Gejala sering ibarat ayam yang terjangkit mycotoxicosis, khususnya Aflatoxicosis.
- Penggunaan Bungkil Kacang Kedelai yang berkualitas rendah.
- Penggunaan Canola Meal dan Protein Hewani lebih daripada 8%.
- Tidak ada atau rendahnya kandungan Natrium (khusus di wilayah Asia).
- Penggunaan vitamin yang kurang, khususnyapada pakan Breeder.
5. Penyebab berasal dari Lingkungan.
Menempatkan ayam pada kondisi lingkungan yang kurang aman akan juga mengakibatkan ayam terkena sindroma kekerdilan, ibarat :
- Lingkungan sangkar yang bersuhu dan kelembaban terlalu tinggi.
- Lingkungan sangkar yang terlalu padat populasi ayamnya dan terdiri dari aneka macam usia.
- Lingkungan sangkar merupakan kawasan endemik penyakit yang bersifat imunosupresif.
1. Berat tubuh anak ayam jauh lebih rendah dibandingkan anak ayam yang normal / sehat
2. Tungkai bulu sayap primer patah
3. Bulu-bulunya ibarat baling-balin
4. Bertahannya warna kuning pada bulu dibagianbawah kepala hingga umur30 hari.
5. Penurunan kepadatan tulang kerangka
6. Pada kasus yang ekstrim ayam yang sakit mengalami patah tulang paha sehingga ayam malas berjalan
7. Kotoran berwarna kuning, lembek serta memperlihatkan adanya partikel biji-bijian yang tidak dicerna
8. Pertumbuhan bulu aneh
9. Terjadi peradangan pada proventikulus dan usus, pengecilan organ pankreas, thymus dan bursa fabricus.
Beberapa upaya berikut ini sanggup dilakukan untuk meminimalisir penularan penyakit kerdil ayam ;
1. Anak ayam yang memperlihatkan tanda-tanda terinfeksi penyakit kerdil segera dikeluarkan dari sangkar dan ditempatkan pada sangkar terpisah. Dengan pemisahan ayam-ayam yang sakit diperlukan sanggup mengurangi penularan virus secara horisontal (penularan antara anak ayam). Namun demikian tindakan pengafkiran atau pemusnahan terhadap ayam kerdil dipandang lebih hemat dan efektif.
2. Peningkatan sanitasi, pinjaman desinfektan yang mengandung Lysol 2% atau formalin 3% dan memperhatikan kepadatan sangkar diperlukan sanggup mengurangi jumlah ayam yang sakit.
3. Peternakan melalukan sistem all-in,all-out. Pada ketika peternak memasukkan DOC, untuk persiapan kedatangan DOC, persiapan brooding harus sudah siap mencakup chick guard, pemanas, tirai dalam, tirai luar, tempat pakan, tempat minum. Bila sangkar panggung maka seluruh lantai harus ditutup. Chick guard berdiameter 3 m untuk 750 ekor. Pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC datang.
4. Perhatikan suhu brooding setiap ketika terutama pada dini hari ketika suhu terdingin yaitu sekitar jam 2 malam/pagi, dan pada siang hari ketika suhu terpanas yaitu antara jam 11-14. Bila kontrol suhu sanggup dilakukan dengan baik maka anak ayam akan merasa nyaman. Tidak terlalu panas atau hirau taacuh sehingga sanggup makan dan minum dengan baik.
5. Untuk mengatasi permasalahan kekerdilan pada ayam dengan kondisi lingkungan sangat dingin, pemanas harus kuat. Pada dua ahad pertama suhu brooding paling rendah 29 derajatCelsius, paling tinggi 35 derajat Celsius. Sedangkan pada ahad keempat, kelima sebesar 33 derajat Celsius.
Jika kekerdilanayambroiler terjadi sebab kesalahan pada pengelolaan sangkar ayam maka solusi yang sanggup kita lakukan adalah
1. Memperluas area sangkar ayam broiler.
2. Memastikan distribusi pakan ayam cukup, jadi tempat makan dan minum harus memadai untuk seluruh ayam broiler, jangan hingga ada beberapa ayam yangtidak sanggup bersaing untuk mendapat pakan dengan ayam broiler yang lain.
3. Memberikan nutrisi yang sempurna pada ayam broliler.
4. Berikan kipas dan juga pemanas yang cukup sesuai kebutuhan ayam broiler.
Ada tips jitu lain yang sanggup peternak lakukan kalau kekerdilan pada ayam broiler sudah terjadi, yaitu:
1. Memisahkan ayam broiler yang mengalami kekerdilan dengan ayam broiler yang normal. Pemisahkan ini bertujuan semoga ayam broiler yang kerdil tidak harus bersaing dengan ayam yang lain yang lebih besar untuk mendapat pakan dan minum, sehingga asupan nutrisi mereka terpenuhi. Pemisahan yang dilakukan juga untukmenghindari penularan penyakit kalau ternyataayam broilermemiliki penyakit kekerdilan yang menular.
2. Jika sudah dipisahkan namun ayam broiler tidak mengalami perubahan maka peternak sanggup memberikannya kepada anak kecil untuk binatang peliharaan mereka. Ingat,ayam broileryang kerdil membutuhkan perawatan, pengobatan dan pakan yang lebih banyak untuk membuatnya sama dengan yang lain. Halini tentu akan menjadi sumber pemborosan tersendiri padahal ketika ayam dijual, harga jualnya rendah atau bahkan tidak laku
Sumber :
http://tipspetani.blogspot.com
0 Response to "Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Ayam Bloiler Yang Kerdil"
Post a Comment