-->

Dampak Negaif Dari Hasrat Ingin Di Puji


Betapa indahnya mendengar kebanggaan dari seseorang atas kelebihan dan apa yang sudah kita lak Dampak negaif dari hasrat ingin di puji

Betapa indahnya mendengar kebanggaan dari seseorang atas kelebihan dan apa yang sudah kita lakukan, di kagumu, di sanjung dan di hargai ialah imbas dari kelebihan yang kita miliki, itu mungkin yang menjadi keingin kita semua, hasrat ingin di puji menciptakan kita selalu menunjuka kelebihan kita pada orang lain, pamer akan apa yang kita miliki hanya ingin biar orang lain menyanjung kita, sudah menjadi hal masuk akal seseorang selalu menharapkan kebanggaan dari orang lain, yang jadi duduk masalah ialah ketika kita menandakan kelebihan kita pada orang lain tidak selamanya hal itu mendatangkan kebanggaan namun sanggup jadi memicu ketidak sukaan pada diri oran lain dengan aggapan bahwa kita sombong, dan mengundang musuh

Rasa ingin di puji berawal dari merasa diri istimewah atas kelebihan kita. Banyak jenis kelebihan yang kita miliki mirip kecerdasan, kelebihn ekonomi, fisik dan masih banyak lagi, semua kelebihan yang kita miliki ini bagaikan barang berharga, bagaikan emas yang bila di taur disembarang daerah akan memancing kejahatan, taruh barang berharga yang kita mililiki ditemat yang kondusif bukan untuk menjauhkanya dari pencuri tapi dari orang-orang disekitar kita, barang berharga yang kita letakan disembarang daerah menyebabkan hasrat ingin mempunyai itu muncul dan memancing orang berbuat jahat,

Begitulah kelebihan yang kita miliki menyerupai barang berharga yang bila di umbar akan mengundang musuh, bila kita sudah siap untuk berperang bukan kasus untuk terjun kemedan perang tapi bila tidak siap sebuha hal konyol ketika kita maju berperang, tentara yang baik bukan hanya sanggup mngenal kekuatan dan kelebihan dirinya tapi juga mengenal keadaan dan kekuatan musuhnya,

Pahami situasi dan kondisi dan rendah hati 

Menunjuka kelebiha bukanlah hal yang salah yang salah ialah hasrat ingin di puji, di kagumi dan di sanjung, yang terpenting ialah niat ,selama niat kita untuk kebaikan bukan untuk hasrat du puji, kesombongan dan pamer itu bukanlah masalah, �bagaimana mungkin seorang guru ngaji mengajar ngaji tanpa memberi teladan cara mengaji yang banar� ,
Memahami stuasi dan kondisi juga ialah hal yang sangat penting, relatifitas makna arti �sombong� pada setiap orang dan golongan berbeda, perhatikanlah  pada siapa kita menjukan kelebihan kita dan kapan kita menunjukanya, seseorang yang bijaksana akan sanggup mengelola kelebihan yang ia miliki dan tahu kapan harus menandakan kelelbihanya itu,

Akhiri dengan tetap merendah, siapa yang tidak suka dengan orang yang mempunyai kerendahan hati, kerendahan hati bagaikan penangkal dari imbas samping kebanggaan yang memabukan, mirip seorang penulis yang mementukan pasar yang tepat, harga dan tulisanya populer dan menerima pujia tapi tetap rendah hati, alangkah bijaksananya ketika kita menerima sebuah punjuan dan sanjungan dari orang lain kita tetap merendah dan tidak jumawa, Misalka ketika seseorang memuji baju yang kita pakai, bergotong-royong merek bajunya yang menciptakan orang lain memujinya, menyadari siapa yang memperlihatkan kelebihan pada kita akan menciptakan kita menyadari dan bijak dalam mengelola kelebihan yang kita miliki, idak sombong ketika mendapatkan pujian

Pujian menciptakan hati kita buta
Sebuah pujia yang tiba silih berganti pada kita sanggup menciptakan hati kita buta, bagi mereka yang sanggup melihat arti kemurahan hati yang sesungguhnya kebanggaan hanyalah bonus dari apa yang ilahi berikan padanya semuanya akan kembali lagi baginya, orang yang absurd punjian akan sangat mementingkan evaluasi orang lain wacana dirinya, kabikanya yang di lakukanya semata-mata biar menerima kebanggaan dari orang lain, buat nya pendapat evaluasi orang lain sangatlah penting apapun akan di lakukan untuk mendapatkan itu

Jika tidak berpengaruh hatinya kebanggaan sanggup mebuat seseorang manjdi merasa istimewah, jumawa besar kepa dan yang paling parah memanang remeh orang lain, menganggap orang lain tidak lebih baik darinya, Bagi pengila kebanggaan kritikan orang lain akan sangat menganggunya, sibuk memikirkan cemooh orang lain padanya misalkan ada orang yang menjelek-jelekan rumahnya, yang paling parahnya lagi ketika ada orang yang mempunyai kelebihan disbanding dirinya ia akan iri alasannya ialah hidupnya akan selalu di puji, Kemurahan hatinya palsu, segala kebaikan yang di lakukanya semata-samata hanya untuk menerima kebanggaan dan sanjungan dari orang lain, Dan ketika kebaikan yang kita lakukan tidak didasari oleh niat baik dan lapang dada akan muncul musuh-musuh dalam hidup kita aka nada orang yang tidak menyukai apa yang sudah kita lakukan

Sebaliknya ketika kita mempunyai ketulusan hati tidak mencari kebanggaan dari orang lain hidup kita akan di limpahi kebahagiaan dan kenikmatan ketika melaksanakan hal baik, beda dengan seorang narsis yang akan senang bila kebaikanya di puji, selalu ingat pada ilahi ketika berbuat baik menciptakan kita selalu pada ketulusan yang sejati, kebaikan yang di dasari tujuan kebanggaan orang lain tidak akan bermanfaat malah justru berdampak buruk bagi diri sendir, tapi kebaikan yang di dasari ketulusan, kerendahan diri dan mengingat tuhan, pemberian ilahi akrab baginya


0 Response to "Dampak Negaif Dari Hasrat Ingin Di Puji"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel